Kamis, 24 Mei 2012

Obat Alzheimer


Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua.
Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.
Pada tahap awal perkembangan Alzheimer, penurunan faktor-faktor risiko vaskular dapat menyulitkan diagnosis sindrom ini, namun mengurangi kecepatan perkembangan demensia.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit lambat progresif dari otak yang ditandai dengan gangguan memori dan akhirnya oleh gangguan dalam penalaran, perencanaan, bahasa, dan persepsi. Banyak ilmuwan percaya bahwa penyakit Alzheimer hasil dari peningkatan produksi atau akumulasi protein spesifik (protein beta-amyloid) di otak yang menyebabkan kematian sel saraf.
Kemungkinan memiliki penyakit Alzheimer meningkat secara substansial setelah usia 70 dan dapat mempengaruhi sekitar 50% orang berusia di atas 85. Meskipun demikian, penyakit Alzheimer bukan merupakan bagian normal dari penuaan dan bukan sesuatu yang pasti terjadi di kemudian hari. Sebagai contoh, banyak orang hidup melewati usia 100 tahun dan tidak pernah mengembangkan penyakit Alzheimer.

Yang menyebabkan penyakit Alzheimer? 
Faktor risiko utama untuk penyakit Alzheimer meningkat usia. Sebagai penduduk usia, frekuensi penyakit Alzheimer terus meningkat. Sepuluh persen orang di atas 65 tahun dan 50% dari mereka lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.
Ada juga faktor risiko genetik untuk penyakit Alzheimer. Kebanyakan pasien mengembangkan penyakit Alzheimer setelah usia 70. Namun, 2% -5% pasien mengidap penyakit ini pada dekade keempat atau kelima dari kehidupan (40-an atau 50-an). Pada setengah paling hina ini pasien onset awal telah mewarisi mutasi gen yang terkait dengan penyakit mereka Alzheimer. Selain itu, anak-anak dari pasien dengan penyakit Alzheimer yang memiliki salah satu mutasi gen memiliki risiko 50% terkena penyakit Alzheimer.
Suatu bentuk yang relatif umum dari gen terletak pada kromosom 19 yang berhubungan dengan penyakit onset akhir Alzheimer. Dalam sebagian besar kasus penyakit Alzheimer, bagaimanapun, tidak ada risiko genetik spesifik yang dapat diidentifikasi.
Faktor risiko lain untuk penyakit Alzheimer termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit arteri koroner, diabetes, dan kolesterol darah. Faktor-faktor ini meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, tetapi tidak berarti bahwa penyakit Alzheimer tidak bisa dihindari pada orang dengan faktor ini.

Penyakit Alzheimer. Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Penyakit alzheimer adalah sebuah  penyakit neurodegeneratif atau penurunan fungsi saraf otak. Daya ingat penderita sangat merosot hingga tak bisa mengurus dirinya sendiri. Walaupun  penyakit ini kebanyakan diderita usia lanjut yaitu orang yang sudah berumur sekitar 58 tahun, akan tetapi juga perlu berhati hati bagi anda yang masih berusia di bawah umur kisaran 58 tahun, karena tidak menutup kemungkinan penyakit ini akan menyerang orang yang masihl belum lanjut usia.
Oleh karena itu dunia kedokteran membagi penyakit ini menjadi dua kelompok. Pertama disebut dengan istialh early onset, istilah ini digunakan bagi pnederita yang usianya kurang 58. Sedangkan Kedua yang kedua  disebut dengan istilah late onset, istila ini digunakan pada penderita alzheimer pada usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late onset.
Dasar penyebab penyakit Alzheimer sampai saat ini masih dalam penelitian tetapi faktor genetika dan faktor lingkungan merupakan 2 faktor risiko yang dominan untuk terjadinya penyakit alzheimer. Ada pula dugaan karena mutasi gen PSEN1 yang menyebabkan Alzheimer.
Untuk gejala yang terjadi pada penderita, hal yang terjadi biasanya adalah orang yang terserang penyakit ini  menjadi agresif, cepat marah, dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau memuaskan hobi yang pernah diminatinya. Selain itu, Tanda-tanda yang paling sering terlihat pada penderita alzheimer adalah Kehilangan daya ingat atau memori, Agitasi dan perubahan suasana hati, Gangguan dalam membuat keputusan dan menggunakan uang, Kesulitan melakukan tugas-tugas ringan dan berkomunikasi, Sering lupa, Sering mengulangi ucapan atau tindakannya, Menarik diri, Tidak dapat mengenali anggota keluarga dan teman, Kehilangan kemampuan motorik dan sentuhannya, Tidak memperhatikan kebersihan dan perawatan tubuh, Delusi dan paranoia, Bersifat kekanak-kanakan.
Untuk pengobaatannya sendiri bagi penderita penyakit alzheimer biasanya adalah emberian obat-obatan medis untuk membantu ingatan penderita agar kembali pulih. Namun yang terutama untu mengatasi penyakit ini  adalah kasih sayang dan kesabaran dari orang-orang yang di sekitar penderita.
Sumber: Detikhealt dan doctorsgallery.com (image) 

Penyakit Alzheimer didefinisikan sebagai kehilangan memori dan kemampuan mental akut dikarenakan sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Penderita penyakit Alzheimer kehilangan kemampuan untuk bekerja, mengalami perubahan keprebadian, dan sangat susah untuk berkomunikasi. Kian lama, penyakit Alzheimer ini akan semakin parah sampai akhirnya menimbulkan kematian.
Sebanyak 4,5 juta penduduk Amerika menderita penyakit Alzheimer, sementara jumlahnya diseluruh dunia sekitar 14 juta orang (hasil penelitian Departement of Pharmaceutical Molecular Biology).
Gejala umum penyakit Alzheimer adalah:
  1. Gangguan memori dan berpikir, yaitu penderita   penyakit Alzheimer kesulitan mengingat informasi   baru. Pada tahap akhir penyakit, memori jangka panjang menghilang, dan penderita penyakit Alzheimer tidak dapat mengingat informasi pribadi, seperti tempat tanggal lahir, pekerjaan, atau nama-nama anggota keluarga dekat.
  2. Lupa tempat menyimpan sesuatu, seperti kacamata, kunci, dompet, dll.
  3. Berpikir Abstrak. Penderita penyakit Alzheimer merasa tugas kantor atau studi-nya lebih sulit dikerjakan daripada biasanya.
  4. Perubahan kepribadian dan perilaku penderita penyakit Alzheimer. Menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
  5. Kehilangan pola tidur normal.
  6. Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
  7. Penilaian yang buruk, seperti meninggalkan rumah pada malam hari yang dingin tanpa jaket atau sepatu, atau bisa pergi ke toko memakai baju tidur.
  8. Adanya masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
  9. Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
  10. Ketidakmampuan penderita penyakit Alzheimer untuk mengikuti petunjuk.
  11. Kehilangan motivasi atau inisiatif.
Risiko untuk mengidap penyakit alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit alzheimer ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit alzheimer ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
XAMThone Plus CEGAH PENYAKIT ALZHEIMER
XAMthone Plus yang terbuat dari kulit buah manggis sangat ampuh cegah penyakit Alzheimer ini berdasar penelitian di Jepang. Tohoko University, Jepang, menyebutkan gammamangostin pada kulit manggis berefek antiinflamasi sehingga berpotensi membantu mengatasi penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada otak seperti penyakit Alzheimer.



 Salam Sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar