Selasa, 22 Mei 2012

Obat Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi  pada daerah  leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).

1.    Pemyebab Kanker Serviks
Kanker serviks ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker serviks ini  bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi HPV. Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan kanker pembunuh wanita yang menakutkan.
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
2.    Gejala kanker serviks tingkat lanjut
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang  mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker serviks stadium lanjut. Adapun gejalanya adalah:
a.    munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim
b.    keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
c.    perdarahan di luar siklus menstruasi.
d.    penurunan berat badan drastis.
e.    Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung
f.    juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
3.    Deteksi kanker serviks
Untuk mendeteksi seorang wanita terinfeksi HPV memang sangat sulit untuk diamati dan tidak terlihat ada tanda kelainan fisik untuk awal-awalnya. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan
kanker serviks
seperti berikut:
a.    IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
b.    Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
c.    Thin prep
Thin prep dilakukan dengan  memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Sehingga  metode ini  lebih akurat dibanding Pap smear  karena Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim .
d.    Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
4.    Mencegah dan mengobati kanker serviks
Meskipun kanker serviks menempati  peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian pada wanita,  tetapi penyebab kanker serviks ini sudah diketahui. Sehingga upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
a.    Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti dan hindari berhubungan sex saat haid.
b.    Rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual.
c.    Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual.
d.    Memiliki pola makan yang sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang system kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi karotena, vitamin A, C, dan E, serta asam folat dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks.
e.    Hindari rokok.
f.    Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet.
5.    Hidup sehat tanpa kanker serviks dengan xamthone plus
Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Jika sudah positif menderita kanker serviks tidak usah merasa takut karena sekarang sudah ada xamthone plus yang terbuat dari kulit manggis dengan kandungan antioksidan yang jauh lebih kuat dari vitamin C dan E. Dikonsumsi setiap hari untuk pencegahan juga sangat bagus karena kesehatan serviks atau leher rahim menjadi  lebih terjamin.

 Cara pemesanan silahkan klik disini

Salam Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar