Leukemia yang juga sering dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit
dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang. Leukemia ini
ditandai oleh sel darah putih yang membelah tidak terkendali. Pada
penderita leukemia, sel-sel normal di dalam
sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal yang kemudian sel-sel tak
normal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer
atau darah dan mendesak sel-sel darah yang normal. Sel leukemia
memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal juga
imunitas tubuh pada penderita.
Penyebab leukemia sampai saat ini belum
diketahui secara pasti. Paparan radiasi secara berlebih, zat kimia, dan
faktor genetik diduga mempunyai andil terhadap terjadinya leukemia.
Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi dan
zat kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki tingkat
risiko leukemia yang lebih besar. Selain itu, pasien yang dirawat
dengan obat-obatan
anti-kanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia
beberapa tahun mendatang. Pasien yang terkena virus leukemia sel-T
manusia (HTLV-I/Human T-cell leukemia virus-I) juga rentan terhadap
penyakit leukemia. Faktor-faktor risiko lainnya termasuk orang dengan
genetika tertentu (misalnya sindroma Down) atau kelainan darah tertentu
(seperti sindroma myelodysplastic).
Klasifikasi Leukemia
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
- Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.
- Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
- Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
- Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.
Jumlah leukosit dalam darah
- Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal.
- Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal.
- Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal.
Prevalensi empat tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
- Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
- Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
- Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
- Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA
sering terjadi pada anak-anak. Dampak serangan semua jenis leukemia
di atas adalah sama yaitu, penderita leukemia akan mengalami anemia
alias kekurangan sel darah merah. Jumlah sel darah merah di bawah normal
menyebabkan oksigen dalam tubuh kurang sehingga pasien cepat lelah,
pucat, dan bernafas cepat untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam tubuh.
Sel leukemia dapat berkumpul di hati, ginjal, dan empedu sehingga
ketiga organ tubuh itu bisa bengkak dan nyeri.
Leukemia adalah penyakit keganasan sel
darah yang banyak diderita anak maupun dewasa. Ada beberapa jenis
leukemia. Leukemia lymphoblastic akut banyak diderita anak, sementara
leukemia myeloid blastic akut lebih banyak diderita orang dewasa.
Leukemia paling sering melanda anak-anak antara usia empat sampai lima
tahun dan lebih sering ditemukan pada anak laki-laki ketimbang
perempuan.
Leukimia merupakan penyakit berbahaya
dan mematikan yang menduduki urutan tertinggi di Indonesia. Terutama
pada golongan anak kecil, karena kurangnya pengetahuan dan penanganan
masyarakat mengenai penyakit leukimia . Sehingga hampir 60% kasusnya
sudah memasuki stadium lanjut. Berikut ini merupakan informasi mengenai
penyakit leukimia dan obat alami XAMthone Plus
yang secara ampuh dan mujarab dapat menyembuhkan penyakit leukimia,
serta aman untuk dikonsumsi karena tidakmenimbukan efek samping yang
negatif bagui tubuh.
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya
berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya
berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
- Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
- Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
- Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
- Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
- Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
- Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
XAMthone Plus ampuh sembuhkan Leukemia.
Kenapa XAMthone Plus bisa sembuhkan leukemia???
XAMthone Plus yang terbuat dari ekstrak kulit manggis, sangat ampuh sembuhkan leukemia ini berdasar bukti ilmiah. Ini dibuktikan oleh K Matsumoto dan rekan-rekan dari Gifu International Institute of Biotechnology. Dalam penelitian itu, Matsumoto meneliti secara in vitro efek pemberian 6 jenis xanthone (antioksidan pada kulit manggis) terhadap sel leukemia HL60. Hasil penelitian menunjukan seluruh xanthone mampu menghambat pertumbuhan sel leukemia. Dari keenam xanthone itu alfhamangostin yang mampu menghambat seluruh sel leukemia pada dosis 10 mikromolar. Matsumoto mengatakan alfhamangostin membunuh sel kanker darah (sel leukemia) dengan cara apoptosis “bunuh diri”.
Kenapa XAMthone Plus bisa sembuhkan leukemia???
XAMthone Plus yang terbuat dari ekstrak kulit manggis, sangat ampuh sembuhkan leukemia ini berdasar bukti ilmiah. Ini dibuktikan oleh K Matsumoto dan rekan-rekan dari Gifu International Institute of Biotechnology. Dalam penelitian itu, Matsumoto meneliti secara in vitro efek pemberian 6 jenis xanthone (antioksidan pada kulit manggis) terhadap sel leukemia HL60. Hasil penelitian menunjukan seluruh xanthone mampu menghambat pertumbuhan sel leukemia. Dari keenam xanthone itu alfhamangostin yang mampu menghambat seluruh sel leukemia pada dosis 10 mikromolar. Matsumoto mengatakan alfhamangostin membunuh sel kanker darah (sel leukemia) dengan cara apoptosis “bunuh diri”.
Rata-rata dengan mengkonsumsi 6-9 btl xamthone plus penderita leukemia
sudah membaik dan sudah dikatakan sembuh. Untuk itu tidak ada salahnya
bagi anda yang mempunyai keluhan leukimia segera obati dengan xamthone
plus.
Kisah Nyata Xamthone Plus Sembuhkan Penyakit Kanker Darah
Tayen Syah (42) tahun, asal Jakarta dan Aldrina Dewi Hartono (41) tahun yang juga asal Jakarta memberikan kesaksian luar biasa bagi kita semua. Mereka adalah orang tua dari Steven Nurdiansyah (12) yang menderita Leukemia Akut Myelogenous atau Acute Myelogenous Leukemia (AML) dan Leukemia Akut Lymphoblastic atau Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
Leukemia Akut Lymphoblastic adalah suatu
penyakit yang berakibat fatal, dimana sel-sel yang dalam keadaan normal
berkembang menjadi limfosit berubah menjadi ganas dan dengan segera
akan menggantikan sel-sel normal di dalam sumsum tulang. Umumnya terjadi
pada anak-anak usia di bawah 15 tahun.
Sedangkan Myelogenous Leukemia Akut
lebih sering diderita oleh orang-orang dewasa dibandingkan anak-anak,
dan lebih sering pada pria daripada wanita. AML diobati dengan
kemoterapi. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun adalah 40%. Subtipe
dari AML meliputi promyelocytic leukemia akut, leukemia myeloblastic
akut, dan leukemia akut megakaryoblastic.
Kisah Steven Melawan Kanker Darah atau Leukemia AML & ALL
“Gejala awalnya hanya sakit perut, saya
pikir itu sakit perut biasa, ternyata setelah diperiksa lebih lanjut di
beberapa rumah sakit dan laboratorium di Jakarta, Steven divonis
menderita Leukemia,” tutur Tayen saat membuka kisah putranya dalam
melawan salah satu penyakit mematikan ini.
Setelah melakukan pengobatan kanker
darah dalam beberapa hari dirawat di salah satu rumah sakit swasta di
bilangan Jakarta Selatan, kondisi Steven tidak berubah. “Karena
penanganan medis kepada Steven tidak seperti yang kami harapkan, maka
saya berembuk sama keluarga untuk dibawa ke Singapura saja,” lanjut
Tayen. Setelah sampai di Singapura, esok harinya Steven langsung dibawa
ke salah satu rumah sakit terkenal dan ditangani segera oleh para dokter
ahli.
Setelah melalui pemeriksaan intensif
dari tim dokter ahli akhirnya Steven diketahui mengidap penyakit
Leukemia AML dan ALL. “Saya tidak percaya, ko anak saya sakit leukemia 2
jenis sekaligus, oh Tuhan kenapa mesti terjadi pada anak saya. Tetapi
sejak di Jakarta saya sudah tahu bahwa Steven menderita leukemia, hanya
jenisnya belum diketahui. Steven juga tanya! Pak! Kenapa sedih sekali
mukanya, ada apa Pak? Saya tetap tidak beritahu dia, saya hanya bilang,
Steven, kamu harus kuat ya, ikuti apa kata Bapak ya, dan Steven
mengangguknya,” beber ayah 2 putra ini dengan wajah sedih.
Di Singapura kurang lebih 2 bulan lebih
Tayen sudah mengeluarkan biaya 1 miliar rupiah lebih untuk mencari
kesembuhan putra pertamanya. Namun itu sepertinya sia-sia, karena
semakin hari Tayen semakin tidak percaya dengan kenyataan bahwa anaknya
tetap terbaring di salah satu rumah sakit kelas atas di negeri singa
itu. Kekuatan doa dan dukungan keluarga besar membuat Tayen kuat
menghadapi ini semua. Motivasi tiada henti darinya untuk sang putra agar
tetap kuat dan semangat dalam melawan penyakit ini.
“Saya yakin Tuhan punya rencana dan
kehendak yang berbeda buat saya melalui Steven, bayangkan, seorang anak
kecil umur 12 tahun menderita leukemia 2 jenis sekalian, kalau bukan
karena campur tangan Tuhan Steven sudah habis semenjak di Jakarta, tapi
kenyataannya tidak demikian, Steven sangat tegar dan kuat walau usianya
baru 12 tahun. Bahkan di Singapura dia pernah marahin dokter tapi dalam
bahasa Indonesia, gimana si dokter ini, rawat Steven ko ngga
sembuh-sembuh,” kisah Tayen.
Keputusan keluarga bahwa Steven kembali
ke Jakarta dan jalani pengobatan leukimia di Jakarta. “Kata Ibu saya
saat di Singapura, dokter bilang penyakit ini tidak ada obatnya, tapi
saya tetap berdoa mencari solusi pengobatan lain. Suatu ketika saya
mencoba membuka internet dan syukur Tuhan saya menemukan XAMthone plus. Saya langsung menghubungi agenya dan membelinya,” ujarnya.
Selama 2 bulan Steven sudah minum 48
botol XAMthone plus, setelah itu dikombinasikan dengan Madu Kunyit Putih
dan Kapsul Temu Putih. Total sampai Agustus tanggal 11 2011 sudah 70
botol XAMthone plus
yang diminum oleh Steven. Hasilnya, STEVEN SEMBUH dan sudah bersekolah
kembali. “Mujizat itu nyata bagi siapa yang memercayainya,” ujar Tayen.
Tuhan telah memakai XAMthone plus
untuk membantu Steven keluar dari cobaan maha berat ini, Tuhan telah
menguji Steven dengan sangat keras, dan Steven berhasil melaluinya.
Steven berterima kasih pada Tuhan yang telah memberkati XAMthone plus.
Sebenarnya masih banyak kisah sedih nan
memilukan dari keluarga ini selama mengobati Steven, tetapi tidak kami
tuliskan semuanya di sini. Mulai dari pengalaman keluarga Tayen dengan
cara penanganan medis terhadap Steven di Jakarta, juga di Singapura,
sampai kembali lagi ke Jakarta.
Namun kami meyakini kisah ini sudah
cukup memberi kekuatan bagi sesama kita khususnya orang tua atau
anak-anak yang mengidap penyakit yang konon bisa membunuh pasiennya
dalam hitungan hari. Apa kesimpulan dari kisah ini? Silakan menyimpulkan
sendiri, namun 1 poin terpenting dalam kisah ini adalah DOA. Doa
mengubah segalanya, dan dengan DOA pulalah Tayen bisa menemukan XAMthone plus,
dan akhirnya anaknya juga sembuh. Semoga testimoni bermanfaat bagi
kehidupan kita, salam sehat selamanya. Tayen Syah, Jakarta, kepada USB
News.
Itulah khasiat dari cara alami mengobati leukimia dengan xamthone plus. Penderita leukimia dapat sembuh setelah rutin mengkonsumsi xamthone plus sesuai dosis yang dianjurkan.Cara pemesanan silahkan klik disini
Salam Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar