Sirosis hati
adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh
jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap
kemudian jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi
sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara
bertahap kehilangan fungsinya. Istilah Sirosis hati diberikan oleh
Laence tahun 1819, yang berasal dari kata Khirros yang berarti kuning
orange (orange yellow), karena perubahan warna pada nodulnodul yang
terbentuk.
“Secara lengkap sirosis hati adalah suatu penyakit
dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem
arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi
penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang
mengalami regenerasi.”
Penyebab sirosis hati
Ada banyak penyebab sirosis hati. Penyebab paling umum sirosis hati
adalah kebiasaan meminum alkohol dan infeksi virus hepatitis C. Sel-sel
hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol
dapat merusak sel-sel hati sehingga timbul sirosis hati. Infeksi kronis
virus hepatitis C menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang
juga dapat mengakibatkan sirosis hati. Sekitar 1 dari 5 penderita
hepatitis C kronis mengembangkan sirosis hati. Adapun penyebab sirosis hati yang lainnya adalah:
- Sirosi hati karena infeksi kronis virus hepatitis B.
- Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan dan sirosis hati.
- Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu.
- Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis hati. Kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.
- Reaksi parah terhadap obat tertentu sehingga timbul sirosis hati.
- Beberapa racun dan polusi lingkungan.
- Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
- Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di hati.
- Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati – pemicu sirosis hati – seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).
Gejala dari sirosis hati dapat berupa:
- Merasa kemampuan jasmani menurun.
- Nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan.
- Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap.
- Pembesaran perut dan kaki bengkak.
- Pendarahan saluran cerna bagian atas.
- Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri.
- Perasaan gatal yang hebat.
Diagnosis Sirosis Hati
Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis hati, dia dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan. Kecurigaan sirosis hati
terutama muncul bila mengalami gejala dan beriwayat meminum alkohol
berat atau terkena hepatitis kronis. Pemeriksaan darah dapat
mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan apakah ada
sirosis hati atau tidak. Untuk mengkonfirmasi, biopsi (sampel kecil)
dari hati dapat diambil untuk dilihat di bawah mikroskop.
Jika penyebab sirosis hati tidak jelas,
maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperjelas
penyebabnya, misalnya dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau
auto-antibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati pemicu timbulnya
sirosis hati.
XAMthone Plus Obat Alami untuk Sirosis Hati XAMthone Plus yang merupakan minuman kelas premium yang terbuat dari kulit buah manggis sangat ampuh mencegah sekaligus membantu menyembuhkan sirosis hati.
Riset ilmiah Chi Kuan Ho dari Rumah Sakit Veteran, Taipeh, Taiwan,
membuktikan bahwa kulit manggis memiliki efek sitotoksis terhadap sel
kanker hati. Senyawa aktif yang berperan melawan sel kanker adalah
garcinone E yang merupakan salah satu turunan xanthone dalam kulit
manggis.
Periset itu menguji kulit manggis secara
preklinis pada sel kanker yang diambil dari jaringan hati, paru-paru,
dan perut. Mereka lalu membandingkan garcinone E dalam kulit manggis
dengan beberapa obat kemoterapi komersial. Hasil penelitian menunjukan,
garcinone E memiliki angka LD50 mencapai 0,5 – 5,4 µm. Artinya, dosis
itu mampu membunuh 50% sel kanker hati. Semakin rendah angka LD50, maka
daya bunuh terhadap sel kanker hati semakin tinggi. Angka LD50 garcinone
E lebih rendah alias lebih ampuh ketimbang obat kemoterapi komersial.
Kulit manggis juga berperan sebagai
antibakteri. Anggota staf pengajar Sekolah Farmasi Institut Teknologi
Bandung, Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, dan rekan membuktikan kulit
manggis Garcinia mangostana memiliki aktivitas antimikrob. Hasil
penelitian menunjukan pemberian mangostin hasil isolasi dari ekstrak
kulit manggis menggunakan pelarut heksana dalam berbagai dosis dapat
menghambat pertumbuhan 3 jenis bakteri penyebab diare: Shigella
flexneri, Salmonella typhi, dan Escherichia coli. Dari berbagai dosis
itu, efek penghambatan paling tinggi adalah pada konsentrasi 10 mg/l.
Cara pemesanan silahkan klik disini
Cara pemesanan silahkan klik disini
Salam Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar